For Me it's You :')
Musim kemarau.
Selalu ada Kesengsaraan yang senantiasa kurasakan saat butir-butir uap air itu menjauh dari kota ini. Ketika hawa jalanan mulai berubah panas, ketika gerutuan mulai terdengar dari dari berbagai mulut, ketika jajanan es mulai marak di pinggir jalan, juga ketika sengat matahari kian menetrasi tepat di ujung kepala.
Setiap musim ini datang—saat retakan-retakan keputusasaan berarak di kepingan tanah, saat tanaman-tanaman mulai melayu—mengemis untuk kehidupan, atau saat gerombolan awan yang sibuk bergosip atas perubahan musim ini—akan selalu ada ingatan tentang kamu, aku, juga ketikberdayaan kita..
Di bangku panjang itu, aku seakan melihat kembali diriku yang dulu berumur empat belas tahun, seddang duduk diam sambil sesekali membagi tawa pada satu-dua gadis sebayaku. Di ujung lainnya—di balik jajaran bonsai di depan perpustakaan, seorang anak laki-laki akan memandang seorang gadis di seberangnya, dalam diam.
Meskipun, sekian tahun telah berlalu, entah mengapa takdir tak pernah berpihak pada kita. Kita sama-sama seakan terdiam di tempatnya; tak mendekat tidak juga menjauh.
Butuh banyak waktu untuk menyadari diriku bahwa ternyata aku terlalu menyembunyikan hatiku dari segala bentuk perhatianmu.
Butuh banyak waktu untuk menyadarkan diriku bahwa ternyata aku juga menginginkan perhatian yang kau hadirkan untukku.
Butuh banyak waktu untuk menyadarkan hatiku yang beku bahwa ternyata ada sebongkah perasaan yang perlahan mencairkannya.
Tapi, ketika aku mulai menyadari semua itu, segala sesuatunya sudah terlambat. Seperti musim kemarau yang berlalu, aku ingin melupakanmu. Namun, ketika kembali kepada musim ini, aku tahu... akan selalu ada ruang di sudut hatiku untuk kamu dan bayanganmu.
Ketika aku menatap jajaran bonsai di depan perpustakaan itu, ada banyak pertanyaan tak terucap yang ingin kuhembuskan melalui udara kering ini, berharap kau juga dapat mendengarnya.
Aku ingin tahu,
bagaimana kabarmu saat ini, wahai cinta pertamaku?
Apakah kau bahagia?
Ataukah kau kesepian tanpa ada orang yang mencintaimu?
[Kaleidoskope Heart, Miyazaki Rully Bee]
My Dearest.. - End
~~~Thank You~~~
0 comments:
Post a Comment